Thursday, November 8, 2012

Dongeng "Malin Kundang"


 Pada zaman dahulu, hiduplah sebuah keluarga yang tinggal di pesisir pantai wilayah sumatera. Keluarga tersebut memiliki sebuah anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Namun, karena kondisi ekonomi mereka sangat memprihatinkan, maka ayah malin memutuskan untuk mencari nafkah di negri seberang.

   Malin dan ibunya berharap besar agar ayahnya pulang dengan membawa uang yang banyak untuk membeli keperluan sehari - hari mereka. Namun berbulan - bulan lamanya, ayahnya tak kunjung datang. Maka pupuslah harapan mereka

   Setelah beranjak dewasa, Malin memutuskan untuk pergi ke negeri seberang untuk mencari nafkah dengan tujuan jika ia kembali ke kampung halamannya ia sudah menjadi orang yang sukses dan kaya raya. Akhirnya Malin ikut berlayar bersama seorang nahkoda kapal dagang di kampung halamannya yang sudah sukses.

   Selama berada di kapal, Malin belajar banyak tentang ilmu pelayaran kepada awak kapal yang sudah berpengalaman, dan akhirnya dia menjadi mahir dalam hal perkapalan.

   Banyak pulau sudah dikunjunginya, hingga pada suatu hari ditengah perjalanan kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh para bajak laut. Semua barang yang ada dikapal tersebut dirampas oleh para bajak laut, bahkan sebagian besar awak kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Beruntunglah Malin, karena pada saat peristiwa itu terjadi, dia bersembunyi di sebuah ruangan kecil yang tertutup oleh kayu.

   Malin terkatung - katung di tengah laut, sampai akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin berjalan menuju desa yang terdekat dari pantai. Malin pun sampai disebuah desa yang sangat subur, di desa tersebut Malin bekerja keras dan akhirnya dia menjadi orang yang sukses dan kaya raya. Dia memiliki banyak sekali kapal dagang dengan awak kapal yang jumlahnya melebihi 100 orang. Malin juga mempersunting seorang gadis cantik untuk menjadi istrinya.

   Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya memutuskan untuk melakukan pelayaran dengan menggunakan kapal yang besar dan indah dengan banyak pengawalnya. Ibu Malin yang setiap hari menunggu anaknya di pelabuhan melihat ada sebuah kapal yang besar dan indah sedang menuju ke pelabuhan. Ia juga melihat ada dua orang yang sedang berdiri di geladak kapal, ia berpikir bahwa kedua orang tersebut ialah anaknya, Malin Kundang beserta istrinya.

   Setelah  kapal Malin menepi di pelabuhan, Malin pun langsung turun dari kapal dan ibunya langsung memeluk Malin Kundang "Malin, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar kepadaku ?" Malin langsung melepaskan pelukan ibunya dan langsung mendorongnya sampai jatuh "Dasar wanita tak tahu diri, sembarangan saja kau mengaku-ngaku sebagai ibuku" Ujar Malin. Malin Kundang tidak mau mengakui kalo wanita itu adalah ibunya karena ia malu dengan keadaan ibunya yang sudah tua dan memakai baju yang compang-camping. "Wanita itu ibumu?" Tanya istri Malin, "Tidak !! Dia hanyalah seorang wanita tua gembel yang mengaku-ngaku sebagai ibuku, agar bisa menguasai seluruh kekayaanku !" Ujar Malin. Mendengar pernyataan itu, Ibu Malin sangat marah dan berkata "Ya Tuhan, jika benar ia anakku, kutuklah dia menjadi batu". Tak lama kemudian badai pun datang menghancurkan kapal Malin yang besar dan indah itu dan badan malin kelama-lamaan menjadi kaku, lalu Malin bersujud pada ibunya "Ohh ibu, maafkan aku, maafkanlah anakmu ini ibuu" Ujar Malin. Namun karena ibunya sudah terlanjur marah, ibunya pun tak memaafkannya dan akhirnya Malin Kundang menjadi batu karang di pesisir pantai..

0 komentar:

Post a Comment